Di balik panorama yang menawan itu, tersimpan cerita-cerita mistis yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Sasak, penduduk asli pulau tersebut. Salah satu kisah yang paling menarik perhatian adalah misteri seputar benteng-benteng kuno di Lombok, yang tak hanya menjadi saksi bisu perjalanan sejarah suku Sasak, namun juga dibalut legenda-legenda mistis yang hingga kini masih dipercaya oleh sebagian masyarakat.
Benteng-benteng ini, dengan arsitekturnya yang unik dan kokoh, tersebar di beberapa lokasi di Lombok. Mereka bukan sekadar benteng pertahanan biasa, melainkan simbol kekuasaan, pusat kebudayaan, dan juga tempat bersemayamnya kekuatan gaib, menurut kepercayaan masyarakat setempat. Beberapa benteng yang terkenal, seperti Benteng Selaparang di Mataram, Benteng Narmada di Narmada, dan Benteng Bayan di Bayan, menyimpan kisah-kisah yang penuh dengan nuansa mistis, yang terjalin erat dengan asal-usul Suku Sasak sendiri.
Cerita Mistis Benteng Asal-Usul Suku Sasak
Salah satu cerita mistis yang paling populer berkaitan dengan asal-usul Suku Sasak dan keberadaan benteng-benteng tersebut berpusat pada sosok seorang tokoh legendaris yang disebut dengan nama Sang Ayu. Dalam legenda, Sang Ayu digambarkan sebagai seorang putri yang cantik jelita dan sakti mandraguna. Ia memiliki kemampuan supranatural yang luar biasa, mampu mengendalikan alam dan melindungi rakyatnya.
Konon, Sang Ayu datang ke Lombok dalam sebuah perjalanan panjang dan penuh tantangan. Ia memimpin sekelompok pengikut setia yang mencari tempat tinggal yang aman dan damai. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, mereka menemukan sebuah lembah yang subur dan terlindungi di Lombok. Di tempat inilah, Sang Ayu memutuskan untuk membangun sebuah perkampungan, yang kelak menjadi cikal bakal Suku Sasak.
Namun, perjalanan Sang Ayu dan pengikutnya tidaklah selalu mulus. Mereka kerap kali dihadang oleh berbagai macam rintangan, baik dari alam maupun dari kekuatan jahat. Untuk melindungi perkampungannya dari serangan musuh dan kekuatan gaib yang mengancam, Sang Ayu memerintahkan pembangunan benteng-benteng kokoh di berbagai lokasi strategis.
Proses pembangunan benteng-benteng ini sendiri dibalut dengan kisah-kisah mistis. Konon, batu-batu yang digunakan untuk membangun benteng tersebut bukan batu biasa. Batu-batu tersebut memiliki kekuatan gaib yang diberikan oleh Sang Ayu sendiri. Ia menggunakan mantra-mantra khusus dan kekuatan supranaturalnya untuk memperkuat benteng-benteng tersebut, sehingga menjadi tak tertembus oleh serangan musuh.
Ada pula cerita yang menyebutkan bahwa pembangunan benteng-benteng tersebut dibantu oleh makhluk halus atau jin yang tunduk pada Sang Ayu. Makhluk-makhluk gaib ini membantu para pekerja manusia dalam memindahkan batu-batu besar dan berat, yang mustahil diangkat oleh manusia biasa. Kecepatan pembangunan benteng-benteng tersebut yang luar biasa cepat, bahkan dalam waktu singkat, menjadi salah satu bukti nyata dari campur tangan kekuatan gaib.
Tidak hanya proses pembangunannya yang mistis, tetapi juga keberadaan benteng-benteng itu sendiri diyakini menyimpan kekuatan gaib. Konon, di dalam benteng-benteng tersebut terdapat pusaka-pusaka keramat yang menyimpan kekuatan luar biasa. Pusaka-pusaka ini dijaga oleh penunggu gaib, yang akan melindungi benteng dari orang-orang yang berniat jahat.
Bagi masyarakat Sasak, benteng-benteng ini bukan hanya sekadar bangunan tua, tetapi juga tempat yang sakral dan dihormati. Mereka percaya bahwa di dalam benteng-benteng tersebut terdapat energi positif yang dapat memberikan perlindungan dan keberuntungan. Oleh karena itu, banyak upacara adat dan ritual keagamaan yang masih dilakukan di sekitar benteng-benteng tersebut hingga saat ini.
Salah satu ritual yang terkenal adalah upacara sedekah laut. Upacara ini dilakukan untuk memohon keselamatan dan keberkahan kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar nelayan dapat melaut dengan selamat dan mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah. Upacara ini biasanya dilakukan di pantai-pantai yang dekat dengan benteng-benteng kuno.
Selain upacara sedekah laut, masih banyak ritual adat lainnya yang dilakukan di sekitar benteng-benteng kuno. Ritual-ritual ini bertujuan untuk menjaga kelestarian alam dan mempererat tali persaudaraan antar masyarakat Sasak. Benteng-benteng tersebut menjadi tempat yang sakral dan dihormati oleh seluruh masyarakat Sasak.
Namun, seiring berjalannya waktu, beberapa benteng mengalami kerusakan akibat faktor alam dan manusia. Meskipun demikian, cerita-cerita mistis seputar benteng-benteng tersebut tetap lestari dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kisah-kisah tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kebudayaan Suku Sasak.
Benteng Selaparang: Pusat Kerajaan dan Misteri Gaib
Benteng Selaparang di Mataram, misalnya, merupakan salah satu benteng yang paling terkenal di Lombok. Benteng ini dulunya merupakan pusat kerajaan Sasak, tempat raja dan keluarganya tinggal. Selain sebagai pusat pemerintahan, Benteng Selaparang juga diyakini sebagai tempat bersemayamnya kekuatan gaib yang melindungi kerajaan.
Banyak cerita mistis yang beredar tentang Benteng Selaparang. Konon, di dalam benteng tersebut terdapat terowongan bawah tanah yang terhubung ke berbagai tempat di Lombok. Terowongan ini diyakini digunakan oleh raja dan keluarganya untuk melarikan diri dari serangan musuh. Namun, ada juga yang percaya bahwa terowongan tersebut merupakan jalan bagi makhluk halus untuk masuk dan keluar dari benteng.
Selain terowongan bawah tanah, ada juga cerita tentang penampakan makhluk halus di sekitar Benteng Selaparang. Banyak orang yang mengaku pernah melihat sosok-sosok gaib berkeliaran di sekitar benteng, terutama pada malam hari. Sosok-sosok tersebut diyakini sebagai penunggu benteng yang menjaga tempat tersebut.
Benteng Narmada dan Bayan: Saksi Bisu Perjalanan Sejarah
Benteng Narmada dan Bayan juga menyimpan cerita-cerita mistis yang tak kalah menarik. Benteng Narmada, yang terletak di daerah Narmada, diyakini memiliki kekuatan magis yang mampu melindungi daerah sekitarnya dari bencana alam. Sementara itu, Benteng Bayan, yang terletak di daerah Bayan, dikaitkan dengan legenda tentang seorang tokoh sakti yang melindungi masyarakat dari serangan musuh.
Meskipun cerita-cerita mistis tersebut terdengar seperti dongeng, namun bagi masyarakat Sasak, cerita-cerita tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari sejarah dan budaya mereka. Cerita-cerita tersebut menjadi pengingat akan perjuangan dan ketahanan nenek moyang mereka dalam mempertahankan tanah kelahiran.
Benteng-benteng kuno di Lombok bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi. Mereka menjadi bukti nyata akan kehebatan nenek moyang Suku Sasak dalam membangun peradaban dan menghadapi berbagai tantangan. Melestarikan benteng-benteng ini berarti melestarikan sejarah dan budaya Suku Sasak, serta menjaga agar cerita-cerita mistis yang membalutnya tetap hidup dari generasi ke generasi. Dengan demikian, misteri dan keindahan Pulau Lombok akan tetap terjaga, menjadi warisan tak ternilai bagi Indonesia.