Salah satu rahasia tersebut terpendam di bawah tanah, berupa jaringan terowongan air tua yang dibangun berabad-abad silam. Terowongan-terowongan ini bukan sekadar infrastruktur irigasi biasa, melainkan saksi bisu kearifan lokal dan keuletan leluhur dalam mengelola sumber daya air di tengah tantangan geografis. Menelusuri lorong-lorong gelap dan lembap ini adalah petualangan yang mengasyikkan sekaligus memberikan pelajaran berharga tentang sejarah dan budaya Lombok.
Perjalanan menyusuri terowongan air tua di Lombok Barat bukanlah kegiatan yang mudah. Butuh persiapan matang dan panduan dari penduduk lokal yang memahami seluk-beluk sistem irigasi tradisional ini. Terowongan-terowongan ini tersebar di beberapa desa, umumnya berada di dekat areal persawahan yang subur. Kondisi terowongan yang sudah berusia ratusan tahun, tentu saja, tidak lagi sempurna. Beberapa bagian mengalami kerusakan, dindingnya ditumbuhi lumut dan akar tanaman, dan udara di dalamnya lembap dan gelap. Namun, justru di situlah letak keunikan dan pesona petualangan ini.
Sebelum memulai eksplorasi, sebaiknya kita mempelajari sedikit sejarah tentang terowongan-terowongan ini. Berdasarkan penuturan masyarakat setempat, terowongan-terowongan tersebut dibangun pada masa lalu, jauh sebelum teknologi modern hadir. Mereka dibangun dengan teknik sederhana, menggunakan batu-batu dan tanah liat sebagai bahan utama. Proses pembangunannya tentu sangat melelahkan dan membutuhkan kerja keras kolektif masyarakat. Tanpa alat berat, hanya dengan kekuatan tangan dan keahlian mereka, para leluhur berhasil menciptakan sistem irigasi yang efektif untuk mengairi persawahan.
Keberadaan terowongan air tua ini menunjukkan kecanggihan pengetahuan leluhur dalam mengelola sumber daya air. Mereka memahami dengan baik bagaimana memanfaatkan sumber air bawah tanah dan mengarahkannya ke areal persawahan. Sistem terowongan ini bukan hanya sekadar saluran air, tetapi juga merupakan bukti nyata dari kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Dengan sistem ini, air terdistribusi secara merata, sehingga tidak terjadi kekeringan di musim kemarau dan genangan di musim hujan. Sistem ini juga meminimalisir penguapan air, sehingga air dapat digunakan secara efisien.
Menyusuri terowongan, kita akan merasakan sensasi yang berbeda. Udara dingin dan lembap langsung menyambut ketika memasuki mulut terowongan. Suara tetesan air yang terus-menerus terdengar menambah suasana mistis. Di beberapa bagian, kita harus merunduk karena ketinggian terowongan yang terbatas. Dinding-dinding terowongan yang terbuat dari batu dan tanah liat terasa dingin dan licin. Kita perlu berhati-hati agar tidak terpeleset. Senter menjadi alat yang sangat penting untuk menerangi jalan di dalam terowongan yang gelap gulita.
Sepanjang perjalanan, kita akan menemukan berbagai bentuk dan ukuran terowongan. Ada yang sempit dan panjang, ada juga yang lebar dan pendek. Beberapa terowongan memiliki cabang-cabang yang saling berhubungan, membentuk jaringan yang kompleks. Kompleksitas sistem irigasi ini menunjukkan tingkat kecanggihan teknologi yang dimiliki para leluhur pada zaman itu. Mereka mampu merancang dan membangun sistem irigasi yang mampu bertahan hingga berabad-abad.
Selain keindahan arsitektur bawah tanahnya, menyusuri terowongan air tua juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan alam. Kita akan melihat akar-akar tanaman yang menempel di dinding terowongan, serta berbagai jenis serangga dan hewan kecil yang hidup di lingkungan lembap ini. Kehadiran makhluk-makhluk kecil ini menunjukkan bahwa terowongan air tua juga merupakan bagian dari ekosistem yang perlu dijaga kelestariannya.
Namun, perlu diingat bahwa menyusuri terowongan air tua bukanlah kegiatan yang tanpa risiko. Kondisi terowongan yang sudah tua dan rapuh dapat membahayakan keselamatan. Beberapa bagian terowongan mungkin runtuh atau ambles, sehingga kita perlu selalu berhati-hati dan mengikuti arahan pemandu lokal. Pakaian yang tepat dan perlengkapan keselamatan juga sangat penting untuk dibawa. Jangan pernah mencoba menyusuri terowongan sendirian tanpa pemandu yang berpengalaman.
Setelah melewati lorong-lorong gelap dan lembap, akhirnya kita sampai di ujung terowongan. Di sana, kita akan melihat cahaya matahari yang menyinari areal persawahan yang subur. Kontras antara kegelapan di dalam terowongan dan cahaya terang di luarnya menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Rasanya seperti kembali ke dunia setelah melakukan perjalanan panjang di bawah tanah. Di sana, kita bisa menikmati pemandangan sawah hijau yang terhampar luas, hasil dari sistem irigasi yang telah dibangun berabad-abad silam.
Menyusuri terowongan air tua di Lombok Barat lebih dari sekadar petualangan. Ini adalah sebuah perjalanan untuk memahami sejarah, menghargai kearifan lokal, dan menyadari pentingnya pelestarian warisan budaya. Terowongan-terowongan ini bukan hanya sekadar infrastruktur irigasi, tetapi juga merupakan bukti nyata dari keuletan dan kecerdasan leluhur dalam menghadapi tantangan alam. Dengan menjaga dan melestarikan terowongan-terowongan ini, kita turut menjaga warisan budaya Lombok dan memastikan kelangsungan sistem irigasi tradisional yang berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, kita juga dapat belajar tentang pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan. Sistem irigasi tradisional yang dibangun oleh para leluhur menunjukkan bagaimana manusia dapat hidup berdampingan dengan alam secara harmonis. Mereka mampu memanfaatkan sumber daya alam secara bijak tanpa merusak lingkungan. Ini adalah pelajaran berharga yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim saat ini.
Oleh karena itu, mari kita jaga dan lestarikan terowongan air tua di Lombok Barat sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Dengan menjaga kelestariannya, kita tidak hanya melestarikan infrastruktur irigasi tradisional, tetapi juga melestarikan kearifan lokal dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Semoga terowongan-terowongan ini dapat terus berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat Lombok Barat hingga generasi mendatang. Semoga juga terowongan ini menjadi destinasi wisata yang dapat menarik minat wisatawan untuk belajar tentang sejarah dan budaya Lombok yang kaya. Dan semoga cerita tentang keuletan dan kearifan leluhur Lombok terus terpatri dalam setiap langkah kita menyusuri lorong-lorong sejarah di bawah tanah ini. Jangan lupa untuk selalu menghargai alam dan budaya kita.