Perjalanan dimulai dengan penerbangan pagi menuju Bandara Internasional Lombok Praya. Udara sejuk menyambut kami begitu keluar dari pesawat. Aroma khas tropis, perpaduan harum tanah basah dan bunga-bunga, langsung menenangkan pikiran. Dari bandara, kami langsung menuju hotel yang telah dipesan sebelumnya, sebuah resort mewah di kawasan Senggigi. Pemandangan laut biru kehijauan yang terhampar luas dari balkon kamar kami seolah menjadi penyambutan hangat pertama dari pulau ini.
Hari-hari pertama kami di Lombok dihabiskan dengan menikmati keindahan pantai Senggigi. Pasir putihnya yang lembut terasa begitu nyaman di kaki, sementara deburan ombak yang tenang mengiringi setiap langkah kami. Kami menghabiskan waktu berjemur di bawah terik matahari, berenang di laut yang jernih, dan sesekali bermain voli pantai dengan pasangan lain yang juga tengah berbulan madu. Sore hari, kami menikmati sunset yang spektakuler, langit berubah warna menjadi gradasi jingga, merah, dan ungu yang memukau. Momen-momen seperti ini, sederhana namun begitu berharga, menjadi awal dari cerita romantis kami di Lombok.
Keindahan Senggigi tak hanya terletak pada pantainya. Suasana di sekitar pantai juga begitu tenang dan damai. Kami seringkali berjalan-jalan di sepanjang pantai, menikmati pemandangan nelayan yang pulang melaut dengan perahu-perahu kecil mereka. Kami juga menyempatkan diri untuk mencicipi berbagai kuliner khas Lombok, seperti ayam taliwang dan plecing kangkung. Rasa pedasnya yang menggigit diimbangi dengan kesegaran minuman kelapa muda, menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Malam hari, kami menikmati makan malam romantis di tepi pantai, ditemani alunan musik akustik dan cahaya lilin yang lembut. Bintang-bintang bertaburan di langit malam, menjadi saksi bisu kebahagiaan kami.
Setelah beberapa hari menikmati ketenangan Senggigi, kami memutuskan untuk menjelajahi keindahan Lombok yang lain. Kami menyewa mobil dan berpetualang menuju pantai Kuta Lombok, yang terkenal dengan ombaknya yang besar dan cocok untuk berselancar. Meskipun kami bukan peselancar handal, hanya melihat para peselancar beraksi di atas ombak yang menantang sudah cukup memberikan sensasi tersendiri. Pantai Kuta Lombok menawarkan pemandangan yang berbeda dari Senggigi. Pantainya lebih luas dan terbentang sejauh mata memandang, dengan pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih berwarna biru tosca. Kami menghabiskan waktu berfoto ria di pantai yang indah ini, mengabadikan momen-momen kebersamaan kami. Di sore hari, kami menikmati sunset dari sebuah kafe di tepi pantai, sambil menikmati minuman segar dan cemilan.
Petualangan kami di Lombok tak berhenti sampai di situ. Keesokan harinya, kami mengunjungi Taman Nasional Gunung Rinjani. Meskipun tidak sampai mendaki puncaknya, kami cukup puas menikmati keindahan alamnya dari pos pendakian. Udara sejuk pegunungan, pemandangan hutan hijau yang rimbun, dan suara kicau burung-burung menciptakan suasana yang tenang dan damai. Kami berfoto di beberapa spot yang menarik, dan menikmati makan siang dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Pengalaman ini memberikan perspektif yang berbeda tentang keindahan Lombok, selain dari pantai-pantainya yang terkenal.
Selain keindahan alamnya, Lombok juga menawarkan keramahan penduduk lokalnya. Kami selalu disambut dengan senyum ramah dan sapaan hangat di mana pun kami pergi. Mereka selalu siap membantu dan memberikan informasi yang kami butuhkan. Keramahan penduduk lokal ini menambah kesan positif selama perjalanan bulan madu kami. Kami merasa sangat nyaman dan diterima dengan baik di Lombok.
Puncak dari perjalanan bulan madu kami di Lombok adalah sebuah makan malam romantis yang kami rencanakan sendiri. Kami menyewa sebuah perahu kecil dan berlayar di sepanjang pantai saat matahari terbenam. Kami menikmati makan malam dengan hidangan laut segar yang telah kami siapkan sebelumnya, ditemani alunan musik romantis dari playlist kami sendiri. Momen ini terasa begitu intim dan personal, jauh dari keramaian, hanya berdua di tengah hamparan laut yang luas. Cahaya matahari terbenam yang memantul di permukaan air menciptakan suasana yang magis dan romantis. Kami saling bercerita, berbagi mimpi, dan merencanakan masa depan bersama. Momen ini menjadi salah satu kenangan terindah dalam perjalanan bulan madu kami.
Sepuluh hari berlalu begitu cepat. Saatnya untuk meninggalkan Lombok dan kembali ke rutinitas kehidupan sehari-hari. Namun, kenangan indah selama bulan madu kami di Lombok akan selalu terukir dalam hati. Keindahan alamnya yang mempesona, keramahan penduduk lokal, dan momen-momen romantis yang kami lalui telah menciptakan cerita cinta yang tak terlupakan. Lombok bukan hanya sekedar tempat wisata, tetapi juga menjadi saksi bisu awal perjalanan cinta kami sebagai pasangan suami istri. Kami berharap suatu hari nanti dapat kembali mengunjungi Lombok dan menciptakan kenangan indah lainnya di pulau surga ini. Lombok, sebuah destinasi yang sempurna untuk memulai babak baru kehidupan, penuh cinta dan kebahagiaan. Kami membawa pulang lebih dari sekedar foto-foto; kami membawa pulang kenangan yang tak ternilai harganya, sebuah cerita romantis yang akan selalu kami ceritakan kepada anak cucu kelak. Lombok, terima kasih telah menjadi bagian dari kisah cinta kami.